Mata Pelajaran : IPA
Bacalah teks berjudul Siklus Air berikut ini !
Mata Pelajaran : SBdP
Bacalah teks berjudul Siklus Air berikut ini !
SIKLUS AIR
Gambar 1.1 Siklus Air |
Air merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa air, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan, bahkan bisa meninggal. Adanya pergantian musim, air bisa datang dan bisa pergi. Di musim hujan, air melimpah. Adapun di musim kemarau, air berkurang bahkan terjadi kekeringan.
Sebenarnya air selalu tersedia di bumi. Air selalu tersedia di bumi karena air mengalami siklus. Siklus air adalah perputaran air yang terjadi di alam. Siklus air terjadi berulang-ulang secara teratur. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi.
Siklus air terjadi melalui proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan. Cahaya matahari, udara, arah angin, dan kelembapan udara berpengaruh pada kelangsungan siklus air.
Perhatikan Video di bawah ini !
Proses siklus air dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Air laut terekena panas matahari sehingga menguap menjadi awan.
- Awan ditiup angin sehingga berkumpul di atmosfer. Makin naik ke atas, suhu awan semakin dingin.
- Awan yang suhunya dingin berkondensasi menjadi titik-titik air. Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun.
- Titik-titik air terbawa oleh angin dan jatuh menjadi hujan.
- Air hujan yang jatuh di darat masuk ke sungai. Air sungai mengalir ke laut. Sebagian air hujan akan menjadi air tanah.
- Air tanah keluar sebagai sumber air. Siklus air terjadi berulang-ulang sehingga air selalu tersedia di bumi.
Mata Pelajaran : SBdP
- Apa itu air terjun ? Air terjun adalah aliran air yang terbentuk ketika aliran air jatuh dari tempat yang tinggi. Air yang jatuh akan menggerus dasar sungai hingga terbentuk cekungan berupa kolam.
- Air terjun dapat juga terjadi karena adanya patahan yang di atasnya terdapat aliran sungai.
- Air terjun banyak sekali ditemukan di belahan bumi ini, termasuk Indonesia. Beberapa contoh air terjun di Indonesia, yaitu Air Terjun Penimbungan (NTB), Air Terjun Grojogan Sewu (Jawa Tengah), dan Air Terjun Sigura-gura (Sumatera Utara).
Sebuah lagu yang berjudul Air Terjun
Cek video berikut :
C. Urutan Peristiwa dalam Bacaan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
- Urutan peristiwa dalam cerita disebut juga alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita. Alur juga dapat diartikan jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu.
- Alur dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran.
- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutanya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
- Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Bacalah cerita di bawah ini !
Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci mungil di pundak.“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau kucakar kau!” ancam Beri Beruang.
Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air. Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”
Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!” Semut Hitam terdiam sebentar.
Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di lembah!”Semut dan Beruang.
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon oak.
Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.
Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!” Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.
“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci. Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke arah sarang beruang?”
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang. Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.
“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat mencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semut-semut.
“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah hampir tertangkap dia dahulu.”
Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali tidak curiga.
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada dirinya,
“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dari mata airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dengan cakarku seperti ini…”
Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang. Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.com)
Untuk absen dan soal latihan klik link berikut ini : Absen dan Latihan Pembelajaran 2
Untuk absen dan soal latihan klik link berikut ini : Absen dan Latihan Pembelajaran 2
No comments:
Post a Comment